Sabtu, 01 Januari 2011

Kelarutan Farmasi Fisika


KELARUTAN
Kelarutan suatu senyawa bergantung pada sifat fisika dan kimia zat terlarut dan pelarut, juga bergantung pada factor temperature, tekanan, pH larutan dan untuk jumlah yang lebih kecil, bergantung pada hal terbaginya zat terlarut.
PRINSIP UMUM
Kelarutan didefinisikan dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada tempertaur tertentu, dan secara kualihtatif didefinisikan sebagai interaksi spontan dari dua atau lebih zat untuk membentuk disspersi molekuler homogen.
Berdasarkan zat terlarutnya, di bedakan menjadi 3:
·        Larutan jenuh adalah suatu larutan dimana zat terlarut berada dalam kesetimbangan dengan fase padat(zat terlarut)
·        larutaan tidak jenuh atau hampir jenuh  adalah suatu larutan yang mengandung zat terlarut dalam konsentrasi di bawah konsentrasi yang dibutuhkan untuk penjenuhan sempurna pada temperature tertentu
·        larutan lewat jenuh adalah suatu larutan yang mengandung zat terlarut dalam konsentrasi lebih banyak daipada yang seharusnya ada pada temperature tertent, terdapat juga zat terlarut yang tidak larut

Kelarutan. Kelarutan obat dapat dinyatakan dalam beberapa cara. Menurut U.S pharmacopela dan National Formulary. Kelarutan obat adalah jumlah ml pelarut dimana akan larut 1 gram zat terlarut.

INTERAKSI PELARUT-ZAT TERLARUT

Pelarut Polar.kelarutan obat sebagian besar disebabkan oleh polaritas dari pelarut, yaitu oleh dipole momennya. Pelarut polar melarutkan zat terlarut ionic dan zat polar lain. Sesuai dengan itu, air  bercampur dengan alcohol dalam segala perbandingan dan melarutkan gula dan senyawa polihidroksi yang lain.
Singkatnya, pelarut polar sebagai air bertindak sebagai pelarut menurut mekanisme berikut ini
·        disebabkan karena tingginya tetapan dielektrik yaitu sekitar 80 untuk air, pelarut polar menguragi gaya tarik menarik antara ion dalam Kristal yang bermuatan  berlawanan seperti natrium klorida. Kloroform mempunyai tetapan dielektrik 5 dan benzene sekitar 1 atau 2, oleh karena itu senyawa ionic praktis tidak larut dalam pelarut ini
·        pelarut polar memecahkan ikatan kovalen dari elektrolit kuat dengan reaksi asam basa karena pelarut ini amfiprotik.
·        Akhirnya pelarut polar mampu mengsolvasi molekul dan ion  adanya gaya interaksi dipole, terutama pembentukan ikatan hydrogen, yang menyebabkan kelarutan dari senyawa tersebut

Pelarut nonpolar. Aksi pelarut dari cairan nonpolar, seperti hidrokarbon, berbeda dengan zat polar. Pelarut non polar tidak dapat mengurangi gaya tarik-menarik antara ion-ion elektrolit kuat dan lemah, karena tetapan dielektrik pelarut yang rendah.
Pelarut semipolar. Pelarut semi polar seperti keton  dan alcohol dapat menginduksi suatu derajat polaritas tertentu dalam molekul pelarut nonpolar, sehingga menjadi dapat larut dalam alcohol

KELARUTAN GAS DALAM CAIRAN
Kelarutan gas dalam cairan adalah konsentrasi gas terlarut apabila berada dalam kkeseimbangan dengan gas murrni di atas larutan. Kelarutan terutama bergantung pada :
·        Tekanan.pertimbangan yang penting dalam larutan gas karena tekanan mengubah kalarutan gas terlarut dalam kesetimbangan, laarutan yang sangat encer, pada temperature konstan, konntraksi gas  terlarut sebanding dengan tekanan parsial gas di atas larutan pada kesetimbangan.
·        Temperatur.temperatur juga mempunyai pengaruh yang nyata pada kelarutan gas dalam cairan. Apabila temperature naik, kelarutan gas umumnya turun, disebabkan karena kecennderungan gas yang besar untuk berekspansi
·        Pengusiran Garam.pengaruh pengusiran garam dapat diperlihatkan dengan menambah sejumlah kecil garam ke dalam larutan “berkarbon”
·        Pengaruh reaksi Kimia.gas seperti hidroklorida, amonia, dan karbon dioksida memperlihatkan penyimpangan sebagai akibat adanya reaksi kimia antara gas dan pelarut,biasanya dengan hasil meningkaatnya kelarutan.
·        Perhitungan kelarutan. Kelarutan gas dalam cairan dapat dinyatakan baik dengan tatapan HUKUM HENDRY maupun dengan KOEFISIEN ABSORPSI BUNSEN.

KELARUTAN CAIRAN DALAM CAIRAN

Larutan Ideal dan Larutan Nyata. Campuran dikatakan ideal apabila kedua komponeen larutan biner mengikuti hokum Roult untuk seluruh komposisi. Jika salah satu komponen menunjukkan penyimpangan negative, dapat diperlihatkan dengan penggunaan termodinamika bahwa komponen lain harus juga menunjukkan penyimpangan negative.

Tercampur Sempurna.bercampur dalam segala perbandingan. Campuran cairan yang bercampur sempurna umumnya tidak merupakan suatu masalah untuk para ahli farmasi dan tidak perlu dipermasalahkan lebih lanjut.

Tercampur Sebagian.apabila air dan eter atau air dan fenol dicampur dalam jumlah tertentu, akan terbentuk 2 lapisan cairan, masing-masing caairan mengandung cairan lain dalm keadaan terlarut.

Pengaruh Zat Asing.penambahan suatu zat ke dalam system cauran biner menghasilkan system terner yaitu suatu system yang mempunyai 3 komponen.

Hubungan Molekuler.mempunyai nilai yang bergantung pada gambar struktur dan gugus fungsi dari molekul tertentu.

KELARUTAN ZAT PADAT DALAM CAIRAN

·        Laturan ideal.kelarutan zat padat dalam larutan ideal bergantung pada temperature, titik leleh zat padat, panas peleburan Molar. Panas pelarutan sama dengan panas peleburan , yang dianggap konstan tidak bergantung pada temperature.

·        Larutan nonideal. Keaktifan zat terlarut dalam larutan dinyatakan sebagai konsentrasi dikalikan dengan koefisian keaktifan.
Larutan tidak ideal dimana persamaan Scatchard-hildebrand diterapkan disebut larutan regular. Larutan regular dapat lebih dimengerti dengan membandingkan terhadap beberapa sifat larutan ideal.

·        Pendekatan Kelarutan Hildebrand yang Diperluas.menghitung kelarutan zat terlatut polar dan nonpolar sampai pelarut yang sangat polar seperti alcohol,glikol dan air.
Kelayakan suatu pendekatan teoritis adalah kemampuan menghitung kelarutan obat dalam pelarut campuran dan pelarut murni, dengan hanya menggunakan sifat fisika kimia dasar zat terlarut dan pelarut.

·        Solvasi dan Asosiasi dalam Larutan Senyawa Polar.kombinasi khusus pelarut dan zat terlarut disebut sebagai solvasi. Sedangkan asosiasi adalah apabila terjadi interaksi antara molekul sejenis dari salah satu komponen dalam larutan .

·        Parameter Kelarutan (parsial) Berganda.untuk memperhitungkan sifat polar pelarut yang di gunakan dalam industry cat, Burell mengelompokkan pelarut kedalam kapasitas ikatan hydrogen rendah, sedang dan tinggi. Bersama-sama dengan parameter kelarutan mempermudah pemilihan pelarut  untuk cat, cinta, perekat, dan bahan-bahan peragangan sejenisnya.

Dengan menggunakan parameter kelarutan parsial, para pengamatg dapat memperkirakan kelarutan naftalen dalam sejumlah pelarut polar dan nonpolar. Parameter kelarutan naftalen dalam 24 macam pelarut diperoleh dari pustaka dan diregresi terhadap kuadrat perbedaan parameter kelarutan parsial dari naftalen.
Ringkasnya, konsep parameter kelarutan tidak ragu lagi akan diperpanjang di masa mendatang untuk memasukkan efek akseptor proton dan donohr proton. Penelitian ini memberikan perkiraan kuantitatif dari kelarutan obat. Pengetahuan yang di dapaat dari penerapan pendekatan ini harus juga member andil pada pengerrtian umum lebih baik tentang interaksi zat terlarut-pelarut.

·        Kelarutan Garam dalam Air. Kenaikan temperature menaikkan kelarutan zat padat yang mengabsorpsi panas apabila dilarutkan. Pengaaruh ini sesuai dengan asa Le, Chatelier, yang mengatakan bahwa system cenderung menyesuaikan diri dengan cara sedemikian rupa sehingga akan melawan suatu tantangan  misalnya kenaikan temperature
·        Kelarutan Elektrolit yang Sukar Larut. Apabila elektrolit yang sukar larut dilarutkan untuk membentuk larutab jenuh, kelarutan digambarkan oleh tetapan khusus yang dikenal dengan KSP dari senyawa.
Garam-garam yang tidak mempunyai ion yang sejenis dengan elektrolit yang sukar larut, menghasilkan pengaruh yang berlawanan dengan pengarruh adanya ion sejenis: pada konsentrasi sedang, garam ini menaikkan dan bukan menurunkan kelarutan  karena adanya penurunan koefisien keaktigfan.